Renungkanlah silsilah berikut ini:
Pandangan menghasilkan getaran hati,
Getaran hati menghasilkan pikiran,
Pikiran melahirkan syahwat,
Syahwat melahirkan hasrat,
Hasrat melahirkan niat.
Ketika niat sudah kuat,
maka yang dilarang akan terjadi dan jatuh dalam maksiat.
Semua peristiwa diawali oleh pandangan
Luapan api neraka berasal dari kejahatan kecil
Berapa banyak pandangan di hati pemiliknya
Bagaikan anak panah di antara busur dan talinya
Selama hamba mempunyai mata yang liar
Dia akan tertambat dalam bahaya
Ia mempercepat kematiannya yang penuh darah
Tidak ada ucapan selamat berbahagia
Karena ia kembali dengan kesengsaraan.
Jika kita dihadapkan oleh pandangan yang tidak halal, maka ketahuilah bahwa pemandangan itu adalah anak panah dari iblis. Pemandangan itu dipamerkan oleh iblis di depan wajah kita, namun sasarannya adalah hati. Maka, lindungilah diri kita dengan taneng besi berupa Firman Allah dan Surah An-Nuur ayat 30-31.
Seseorang bertanya kepada Wahib ibn al-Wardi, "Apakah orang yang bermaksiat kepada Allah dapat merasakan lezatnya ibadah?", beliau menjawab, "Tidak, bahkan orang yang baru berniat melakukan maksiat pun tidak akan bisa merasakan lezatnya ibadah".
Oleh karena itu, wahai saudara dan saudari seimanku mari kita jaga pandangan kita karena tidak dapat merasakan lezatnya ibadah yang mana hal tersebut merupakan sebuah hukuman dari Allah. Untuk itu jangan sampai kita terlena dengan pemandangan yang ada. Jangan sampai kita mendapatkan hukuman tersebut. Na'udzubillahi min dzalik...
Sumber: Bertransaksi dengan Allah (Khalid Abu Syadi)
Nama : Yusraini
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
0 Komentar