Pendidikan karakter sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral
tujuan nya untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus
guna penyempurnaan diri ke arah hidup yang lebih baik. Pendidikan karakter di era milenial di nilai
sangat penting untuk pelajar dari derasnya arus informasi. Era milenial membuat
segala informasi, baik yang positif maupun negatif mudah di peroleh dan dapat
mempengaruhi dan mengubah prilaku dari generasi penerus bangsa.
Jika di bandingkan pendidikan karakter di jaman dulu dengan
pendidikan karakter di era milenial. Pendidikan di jaman dulu bertujuan
membentuk sebuah karakter yang berakhlak tinggi dan mulia dalam diri anak,
sedangkan pendidikan di era milenial merupakan suatu ajang yang di gunakan
untuk meningkatkan kecerdasan, prestasi, ketrampilan dan menghadapi persaingan.
Jadi di era milenial pendidikan bukan karakter dan moral yang menjadi tumpuan
utama di ajarkan kepada anak.
Dalam TAP MPR No. II/MPR/1993, di sebutkan bahwa pendidikan
bertujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin,
beretos kerja profesinal, serta sehat jasmani rohani.
Pendidikan karakter berfungsi sebagai berikut :
1.
Mengembangkan potensi dasar agar
berhati baik, berpikiran baik, dan berprilaku baik.
2.
Memperkuat dan membangun perilaku
bangsa yang multikultur.
3.
Meningkatkan peradaban bangsa yang
kompetitif dalam pergaulan dunia.
Pijakan utama yang harus di jadikan sebagai landasan dalam
menerapkan pendidikan karakter ialah nilai moral Universal yang dapat di gali
dari agama. Meskipun demikian, ada beberapa nilai karakter dasar yang di
sepakati oleh para pakar untuk di ajarkan kepada peserta didik. Komponen
pendukung dalam pendidikan karakter meliputi : partisipasi masyarakat,
kebijakan pendidikan, kesepakatan, kurikulum terpadu, pengalaman pembelajaran,
evaluasi, bantuan orangtua, pengembangan staf dan program.
0 Komentar