Tirulah Pelajar Pada Masa Penjajahan Belanda Dulu | SM. Arief Budiansyah

Gambar via inspaonline.com

Saya berkeinginan untuk menulis mengenai topik ini setelah membaca sebuah buku berjudul "Perhimpunan Indonesia" yang menyinggung tentang bagaimana perjuangan rakyat Indonesia pada masa penjajahan dulu yang dilarang oleh Pemerintahan Belanda untuk membaca buku, mencari ilmu, dan bersekolah.


Garis besar yang saya tangkap dari ceritanya seperti ini
Pemerintah Belanda pada masa penjajahan Indonesia dulu, sangat tidak menginginkan agar orang-orang Indonesia menjadi kaum yang terpelajar. Mereka hanya ingin agar orang-orang Indonesia tetap bertahan dengan keterbelakangan dan kebodohan mereka. 

Bagi mereka bangsa yang bodoh itu jauh lebih mudah untuk dikendalikan dan dikuasai negara asing. Namun bukan berarti kaum pelajar Indonesia tidak ada. Hanya saja belajar hanya diperuntukkan bagi kaum bangsawan. Karena kaum bangsawan tersebut diharapkan dapat menjadi bawahan-bawahan pemerintahan kolonial Belanda. Sedangkan bagi kaum miskin sangat dikecam jika dirinya ketahuan membaca buku.

Mengapa Belanda sangat melarang orang-orang Indonesia membaca buku? Karena jika orang-orang Indonesia menjadi kaum terpelajar, maka mereka akan memahami bahwa yang dilakukan Belanda dalam menjajah Indonesia itu merupakan suatu hal yang salah dalam dunia internasional.

Namun pada akhirnya, akibat terjadinya suatu pergolakan di Eropa, pemerintah Belanda yang sedang kekurangan tenaga kerja akhirnya terpaksa harus membuka sekolah-sekolah di Indonesia. 

Orang-orang Indonesia kemudian mulai terbuka pikirannya setelah diizinkan untuk menuntut ilmu. Hal itu membuat mereka mulai berlomba-lomba mencari ilmu dari membaca satu buku ke buku yang lainnya. 

Hal yang buruk bagi Belanda akhirnya terjadi. Akibat dari banyaknya orang Indonesia yang mulai membaca bukulah kemudian yang membuat bangsa Indonesia dapat keluar dari masa penjajahan.


Lalu, apa yang dapat kita petik dari cerita ini?

1. Kita harus meniru semangat mereka akan ilmu pengetahuan


Pada masa sebelum didirikannya sekolah dulu, untuk bisa membaca buku saja bangsa Indonesia harus berjuang agar tidak ketahuan oleh Belanda. Coba anda bandingkan dengan masa sekarang? Ada banyak ilmu dan buku yang bisa dengan mudahnya kita peroleh setiap harinya tanpa ada kecaman dari pihak Belanda. 

Namun entah mengapa tidak adanya kesadaran dalam diri kita akan pentingnya dalam hal mencari ilmu. Sungguh sia-sia perjuangan mereka jika kita tidak melanjutkan semangat belajar yang mereka miliki

2. Dengan menambah ilmu pengetahuan, suatu bangsa akan melangkah menjadi negara maju


Tidak bisa kita pungkiri bahwa tingginya indeks membaca buku pada suatu negara merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Karena tentu saja kunci dari pintu untuk menjadi suatu negara maju adalah dengan banyak membaca. 

Dengan semakin banyaknya pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat, maka permasalahan-permasalahan di bidang apapun baik itu dalam perekonomian maupun pemerintahan akan dengan mudah terjawab.

3. Bangsa yang bodoh akan mudah dikuasai oleh asing

Gambar via antaranews.com

Apakah anda percaya bahwa kita di masa sekarang ini sedang dijajah? Ketahuilah bahwa kita saat ini sedang dijajah oleh sesuatu yang disebut dengan "Smartphone". 

Semakin banyaknya hiburan yang ditawarkan oleh smartphone tersebut, membuat kita semakin malas dalam hal belajar. Otomatis dengan semakin malasnya kita belajar akan membuat kita menjadi bangsa yang bodoh. 

Sesungguhnya kita sudah kembali dalam genggaman para penjajah. Karena pada akhirnya bukanlah kita yang mendapatkan keuntungan dari hadirnya smartphone, melainkan merekalah para pencipta smartphone yang akan mendapat keuntungan tersebut. 

Pertama, mereka akan mendapat keuntungan dalam hal bisnis pasar smartphone dan yang kedua mereka akan mendapatkan keuntungan dengan berhasilnya membuat suatu bangsa terlena dengan hiburan yang ditawarkan oleh smartphone tersebut. Maka tidak salah jika dikatakan bahwa bangsa yang bodoh akan lebih mudah dikuasai oleh asing.

4. Sesungguhnya bangsa Belanda akan tertawa jika melihat pelajar Indonesia hari ini sudah tidak sama seperti pelajar Indonesia di jaman dulu.

Gambar via interviewpenguin.com

Ya, tentu saja mereka akan tertawa. Mereka akan mengatakan "Apakah ini benar pelajar Indonesia yang dulu kami kenal? Sungguh miris sekali".

Sebuah riset terbaru memang mengatakan bahwa minat untuk membaca buku pelajar Indonesia itu memang jauh lebih rendah dari negara-negara lainnya. Bahkan lebih rendah jika dibandingkan negara-negara tetangga kita. 

Maka rekan-rekan mahasiswa sekalian, sadarlah kalian untuk mulai membaca buku. Dengan begitu kita dapat mulai melangkah untuk menjadi negara maju.

~والله أعلم بالصواب~




Baca postingan saya yang lainnya:
1. Cara Membuat Catatan Tugas di Smartphone dan Laptop, Sangat Berguna!
2. Gadget, Sebuah Senjata Berbahaya Yang Dapat Mengancam Para Generasi Muda
3. 4 Hal yang Dapat Dilakukan Mahasiswa Agar Dapat Menyerap Materi Perkuliahan Lebih Baik Lagi
4. Benarkah Bank Syariah Dapat Menjadi Salah Satu Solusi Perekonomian Negara?
5. Apakah Infaq Harta yang Anda Berikan Memiliki Peran Ekonomi?
6. Apakah Bank Syariah yang Ada di Indonesia Benar-Benar Murni Merupakan Bank Syariah?
7. Dampak Game Bagi Para Generasi Muda Kita, Positif atau Negatif? 
8. Cara Memasukkan Gambar Ke Dalam Tulisan Blogger



PROFIL PENULIS
Nama: SM. Arief Budiansyah
Pen Name: Ayib-kun
Prodi Ekonomi Syariah
Fakultas Ilmu Agama Islam
Universitas Islam Indragiri

Posting Komentar

0 Komentar