SURAH AT-TAKWIR AYAT 29
DAN KAMU TIDAK DAPAT MENGHENDAKI JALAN,KECUALI APABILA DIKEHENDAKI ALLAH,TUHAN SELURUH ALAM.
29. وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ اللَّـهُ رَبُّ الْعٰلَمِينَ (Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam)
Artinya “Tidaklah kita menghendaki sesuatu melainkan itu sudah dikehendaki Allah sebelumnya. Jika kita sudah menghendaki sesuatu kita tahu itu juga atas kehendak Allah, kalau bukan karena kehendak Allah maka itu tidak bisa kita realisasikan, sebagaimana Allah SWT berfirman: “Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan.”(QS. Al-Baqoroh: 253)
Jika kita melakukan sesuatu maka kita tahu bahwa itu sesuai dengan kehendak dan pilihan kita, akan tetapi kita tahu bahwa kehendak dan pilihan kita tersebut dapat terwujud setelah kehendak Allah SWT, kalau bukan karena kehendak Allah maka kita tidak bisa berbuat apa pun. Jika ada yang mengatakan: Kalau begitu kita punya hujjah (alasan) dalam melakukan kemaksiatan, karena kita tidak berkehendak bermaksiat kecuali setelah dikehendaki Allah.
Jawabannya: Tidak ada hujjah (alasan) bagi kita, karena kita tidak tahu bahwa Allah telah menghendakinya kecuali setelah kita lakukan, dan kita lakukan berdasarkan pilihan kita, oleh karena itu, tidak mungkin kita mengatakan Allah telah menghendaki demikian kecuali setalah itu terjadi, jika telah terjadi maka mengapa itu bisa terjadi? Itu terjadi karena keinginan dan kehendak kita. Maka dari itu tidak mungkin bagi pelaku maksiat mempunyai hujjah kepada Allah SWT, Allah telah membantah hujjah ini dalam firman-Nya: “Orang-orang yang mempersekutukan Allah, akan mengatakan: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apa pun". Demikian pulalah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami.”(QS. Al-An’am: 148)
Contohnya :”Allah telah menjelaskan kepada kita, ini jalan ke neraka jahannam, ini jalan ke surga. Allah juga menjelaskan kepada kita tentang kenikmatan yang ada disurga, dan juga tentang azab neraka, maka yang mana yang akan kita tempuh? Tentu sudah kita akan menempuh jalan ke surga tanpa ragu. Takdir itu memang sejatinya milik Allah tetapi manusia bisa memilih jalan yang dikehendakinya.
Sumber:tafsirweb.com
0 Komentar