Pict by : umma.id |
Surah At -Takwir adalah surah ke – 81 dalam Al – Qur’an. Surah At -Takwir terdiri atas 29 ayat dan termasuk golongan – golongan surah makkiyah. Dinamakan At -Takwir yang berarti terbelah dari kata dasar kata “kuwwirat” yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Surah At -Takwir merupakan petunjuk yang jelas tentang tujuan hari kiamat. Tujuan itu bagi yang memperhatikan kandungan ayat – ayatnya yang menjelaskan tentang balasan dan sekaligus keagungan Al – Qur’an, salah satunya adalah menjelaskan pembalasan tentang membunuh anak bayi perempuan yang tidak bersalah yaitu ayat ke 8 dan 9 pada surah ini.
Allah berfirman :
وَاِذَا الۡمَوۡءٗدَةُ سُٮِٕلَتۡ
8. dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,
بِاَىِّ ذَنۡۢبٍ قُتِلَتۡۚ
9. karena dosa apa dia dibunuh?
Penjelasn : Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa bayi – bayi yang pernah dikubur hidup – hidup akan dihidupkan kembali pada hari kiamat dihadapan orang – orang yang membunuhnya dan ditanya atas dosa apa mereka dibunuh ? dan kemudian bayi – bayi itu menjawab bahwa mereka sama sekali tidak memiliki dosa untuk dibunuh, mereka dibunuh karena orangtuanya takut mengalami kefakiran dan kemiskinan.
Dan ada pula yang membiarkan anak perempuannya itu hidup sampai umur enam tahun kemudian ia berkata kepada ibunya, "Dandanilah anak ini dengan pakaian yang baik, karena akan dibawa ziarah mengunjungi bibinya." Sebelumnya ia telah menggali sebuah sumur di padang pasir. Setelah ia sampai dengan anak perempuannya itu di tepi sumur itu, lalu berkata, "Tengok, apa yang ada dalam sumur itu." Kemudian anak perempuan itu ditendang dari belakang dan setelah jatuh ke dalam sumur itu lalu ditimbun dan diratakan dengan tanah. Dan di antara mereka ada yang berbuat lebih kejam lagi daripada ini. Setelah datang agama Islam, maka kekejaman yang di luar peri kemanusiaan itu diganti dengan sikap yang penuh ramah dan kesayangan.
Pada zaman sekarang ini bermunculan diantara manusia orang-orang yang mengikuti jejak orang-orang jahiliyah, mereka yang dulunya pada zaman jahiliya menguburkan anak-anak perempuan mereka dibawah tanah, dan sekarang cara mereka adalah dengan menguburkan anak perempuan mereka hidup-hidup diatas tanah, yakni : mereka menguliti anak perempuan mereka dari dari segi akhlaknya dan mereka juga melepaskan anak-anak perempuan mereka dari pekerjaan yang sesuai untuk mereka, dan mengalihkannya kepada pekerjaan kaum laki-laki, mereka pun membuat anak-anak perempuan mereka menghilangkan rasa malu, dan akhirnya dengan akhlaq yang buruk mereka pun seakan-akan tidak berpenampilan layaknya wanita dan tidak pula seperti laki-laki, karena tidak mungkin seorang wanita berubah menjadi laki-laki dan seorang wanita yang terlepas dari kriteria akhlaq baik seorang wanita , tidak layak pula disebut sebagai wanita, maka seolah-olah ia tidak nampak layaknya seorang pria ataupun wanita, itulah yang dimaksud dengan mengubur hidup-hidup secara maknawi, bahkan bisa lebih buruk dari makna yang sebenarnya, karena jika sesorang dikubur hidup-hidup maka ia akan mati terbunuh, akan tetapi dengan cara mebgubur mereka hidup-hidup dari segi akhlaq tentunya mereka masih hidup dalam kehinaan, dan tidak lagi berharga diantara manusia, itulah yang orang-orang kafir inginkan terhadap wanita-wanita muslimah, dan hal itu telah mereka lakukan dengan bekerjasama dengan sekutu-sekutu mereka dari orang-orang sekuler dan liberal yang sebenarnya mereka adalah dari kaum muslimin.
Islam adalah agama yang menghormati perempuan, sama seperti menghormati laki-laki. Oleh sebab itu, Islam melarang pembunuhan bayi laki-laki maupun perempuan, baik karena kemiskinan atau karena takut miskin. Allah berfirman:
Janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka. (al-An'am/6: 151)
sumber: kemenag.go.id dan tafsirweb.com/start
0 Komentar